Judul : Permainan maut
Penulis : Lexie Xu
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Cetakan kesatu
Tebal
Buku : 288 halaman ; 20 cm
Terbit : November 2011
Kita harus selalu berhati-hati dimana pun kita berada.
Karena ada bahaya disekitar kita. Banyak orang yang terlihat baik, namun
ternyata orang itu tidak sebaik yang kita lihat. Jadi jangan mudah tertipu
dengan orang lain. Dan jangan pernah menjadi orang yang pendendam. Karena
mempunyai sifat pendendam itu tidak baik.
Secara keseluruhan ceritanya sangat bagus. Alurnya
dibuat santai tapi dengan kemunculan fakta-fakta yang bikin tegang. Sudut
pandang yang di ambil Lexie Xu ada 3 yaitu dari Tony, Tory, dan Markus. Menarik
sekali bisa membaca dari sudut pandang masing-masing tokoh. Karena kita bisa
menyelami perasaan masing-masing tokoh.
Bagian terbaik dari buku ini adalah tarik ulur kisah
cinta Markus dan Tory. Karakter Tory jugakhas sekali dan benar – benar bisa
membuat pembaca jatuh cinta padanya. Khas penulis juga tidak selalu hal – hal
horor yang diceritakan, ada konyol, lucu, narsis, gila, sedih, dan tak kalah
adalah adegan romantis Markus dan Tory.
Hidup Tony Senjakala saat ini bagaikan sederetan mimpi
buruk. Sebuah e-mail dari teman lama Tony tentang kejadian – kejadian misterius
dirumahnya terus mengusik pikiran Tony. Tak disangka tiba – tiba muncul
seseorang yang tidak ingin dijumpai Tony, namun terus saja menghantui kehidupan
Tony. Tony pun akhirnya mengadakan kamp latihan judo dadakan, dan menginap di
rumah misterius yang konon menimbulkan nasib buruk bagi para penghuninya.
Celakanya, Markus, sahabat baik Tony, malah menjalin
hubungan mesra dan menjijikan dengan si oknum ini, tidak peduli betapa uring –
uringannya Tony dibuatnya, tidak peduli mereka berkurang di penginapan
menyeramkan, tidak peduli satu demi satu anggota klub judo mulai lenyap. Bersama
pasangan yang tidak serasi inilah Tony harus membongkar semua kejadian aneh
ini.
Lexie Xu adalah penulis kisah – kisah bergenre misteri
dan thriller. Seorang sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, suka banget
serial tv alias, fanatik sama angka 47. Muse alias dewa inspirasinya adalah
F4/JVKV. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki – lakinya, Alexis
Maxwell. Buku ini adalah karya ketiganya di Johan Series.
Dalam hal cover, buku ini tidak semenarik seri – seri sebelumnya.
Dengan dilatarbelakangi kebun jeruk dan terdapat 2 laki – laki remaja yang
sedang memperhatikan seorang gadis yang memakai baju putih, buku ini tidak
terlihat seperti buku – buku misteri lainnya. Selain kurang menariknya cover
buku ini yang adalah latar tempat dalam ceritanya, ada di beberapa bagian
cerita yang kurang menjelaskan latar tempatnya sehingga yang membaca buku ini
akan bingung. Buku ini juga kurang cocok
dibaca anak – anak.
Suasana tegang yang dibangun seringkali dapat membuat
para pembacanya menahan nafas ketika membacanya, dan beberapa bagian yang tak
terduga menambah poin plus novel ini. Kalau kamu suka dengan cerita thriller
yang penuh aksi dan beberapa adegan tak terduga, maka buku ini sangat cocok
untukmu! Jadi jangan lupa beli novel ini ya !
Nama Penulis Resensi :
Eka Puspita Kusumaning Ayu